Rabu, 08 Juni 2011

Harta tak ternilai

Nats : Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang (Mazmur 37:6)
Bacaan : Mazmur 37:1-24



Kenalan dekat saya, seorang pengusaha sukses, merintis usaha baru, yakni persewaan alat berat pertambangan. Ia begitu menggebu dengan usaha baru ini sebab di situ ia bagai mendulang emas. Akibatnya, yang lama jadi tak terurus. Sayang, beberapa waktu kemudian banyak tagihan tak dibayar, bahkan seluruh alat beratnya ditelan mitra bisnis. Meski menang perkara, tetapi surat keputusan hakim tak punya kekuatan menghadapi preman. Ia pun frustrasi, menyesal, marah.

Saya mengingatkannya akan masa kecilnya yang miskin dan tak punya apa-apa. Bagaimana ia merintis bisnis dari nol. Saya juga mengingatkan janji Tuhan dalam Mazmur 37:6. Baru kemudian ia menyadari, ada harta lebih besar yang ia sia-siakan selama ini, yakni kekuatan dan penyertaan Tuhan. Ia sadar bahwa menangisi apa yang sudah dirampok orang hanya akan "menghabiskan" seluruh hidupnya. Maka, ia bangkit merintis pekerjaan lamanya, mengangsur utang di bank, dan melupakan kepahitan hatinya. Kini ia kembali berjaya, walau dengan perjuangan. Bertahun-tahun kemudian terungkap bahwa orang yang menipunya dulu, kini dipenjarakan sebagai koruptor besar uang negara.

Harta dunia adalah titipan Tuhan. Ketika berkat datang, kita bersukacita. Akan tetapi, ketika rugi, tertipu, bangkrut, bagaimanakah sikap kita? Kiranya kita meneladani Ayub saat menghadapi kemalangan, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil" (Ayub 1:21). Janganlah hati kita melekat pada harta. Mari berpaut pada Sang Sumber berkat, maka kita takkan berkekurangan --SST



APABILA BERKAT DATANG, BIARLAH KITA MENJADI PENYALUR BERKAT

APABILA KEMALANGAN DATANG, PERCAYALAH TUHAN SELALU ADA DEKAT


Renungan Harian.
diambil dari sabda.org'>Renungan Harian
Kamis, 09/06/2011
Published with Blogger-droid v1.6.9

Jumat, 15 Mei 2009

Hukuman Mati

Pada jaman dulu, hiduplah dua orang bersaudara kembar. Sekalipun kembar, kakak beradik tersebut mempunyai sifat dan cara hidup yang berbeda. Sang kakak sejak kecil beerkelakuan baik, sehingga setelah dewasa ia menjadi seorang hakim. Sedangkan sang adik yang sejak kecil berwatak kasar, setelah dewasa menjadi seorang penjahat besar. Ia seringkali terlibat dalam perampokan. pembunuhan dan sebagainya.

Pada suatu waktu, sang adik harus dihadapkan ke pengadilan untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya yang jahat. Di pengadilan itulah penjahat ini berhadapan dengan kakak kembarnya yang terkenal sebagai hakim yang sangat adil. Setelah proses pengadilan berlangsung beberapa kali, akhirnya vonis dijatuhkan,m sang adik harus menerima hukuman gantung.

Dalam penjara, hati penjahat tersebut merasa takut dan gelisah. “Siapakah yang dapat melepaskan aku dari hukuman mati ini ?” jeritnya. Tanpa diduga, pada malam terakhir sebelum eksekusi dilakukan, sang kakak datang seraya berkata, “Aku teramat mengasihimu itulah sebabnya aku datang, bukalah pakaian penjaramu dan kenakan pakaian hakimku serta lekas tinggalkan tempat ini !” Tanpa banyak bicara sang adik melaksanakan apa yang dikatakan oleh kakaknya. Dengan segera ia pergi dan meninggalkan sang kakak dalam penjara.

Keesokan harinya sang adik yang telah keluar dari penjara itu memandang dari kejauhan, ada sesosok tubuh yang tergantung, yang tak lain adalah tubuh kakaknya sendiri yang telah mati menggantikan dia sebagai penjahat besar.

JANGAN SIA SIAKAN PENGORBANAN KRISTUS !

“kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia sia… bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus…” (1 Pet 1:18-19)

Sabtu, 29 September 2007

Kesaksian

Keadaan ekonomi belakangan ini sungguh sangat tidak menentu. Sering saya sebagai seorang pengusaha mendengar keluhan dari teman teman saya. Umumnya mereka mengeluh order sepi dan lain sebagainya. Tidak terkecuali dengan yang saya hadapi. Tahun tahun sebelumnya saya tidak pernah mengalami kesulitan pengaturan keuangan, tetapi tahun ini kesulitan itu saya hadapi juga. Meskipun demikian sesuai dengan Firman Tuhan bahwa " jalan hidup orang benar diterangi oleh cahaya Firman Tuhan, apabila ia jatuh takkan tergeletak sbab tangan Tuhan jugalah yang menopangnya dan membangunkan dia kembali". Sungguh Yesus luar biasa. Meskipun keadaan sulit tetapi bersama Yesus, aku lakukan perkara yang besar. Haleluya. Amin.